BANYUMAS - Bangunan tugu pelor menyerupai bentuk Amunisi dapat ditemukan di bukit wilayah Segitiga Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas, tepatnya di tapal batas Desa Nusamangir, Desa Sirau dan Desa Sibalung. Ditempat ini terpasang patok-patok sebagai batas ketiga desa tersebut, Jum'at(20/08/2021).
Sebelumnya tempat tersebut pernah menjadi kuburan massal dari Tentara Kompi Yasir Hadibroto, warga grumbul Bengkelung dan Tentara Belanda. Ketika itu, pada massa revolusi fisik terjadi pertempuran hebat di wilayah ini. Dan merupakan salah satu pertempuran paling Heroik di Kabupaten Banyumas.
Tugu Pelor (Peluru) adalah jejak sejarah perlawanan Bangsa Indonesia melawan Belanda di wilayah Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas.Panggih Firdausi, salah satu cucu dari para pejuang yang gugur ditempat tersebut menuturkan berdasarkan cerita dari ayahnya, tentang kengerian perang ketika pasukan Belanda menyerang Pasukan TNI yang dipimpin oleh Kapten Yasir Hadibroto di Grumbul Bengkelung Desa Nusamangir.
"Dulunya setiap tahun ada napak tilas disini, Setelah jenazah-jenazah dipindahkan ke TMP Tanjung Nirwana Purwokerto, kegiatan serupa sudah tidak ada, Sejak reformasi hingga saat ini, tempat tersebut terkesan terabaikan, Padahal menyimpan sejarah yang bermanfaat untuk Generasi Muda", Ungkap Panggih Firdausi.
Serma Agus Wahyudi Asmana, anggota Koramil 11 Kemranjen Kodim 0701 Banyumas yang pernah menjadi Babinsa di Desa Nusamangir menuturkan bahwa tempat tersebut pernah dibersihkan oleh Koramil 11 Kemranjen, bersama instasi lain dan warga sekitar. Sehingga sekarang menjadi bersih dan bangunannya sudah di cat.
"Di Tempat itu Pernah dibuat film dokumenternya dan dibuat Drama Kolosalnya, Agar Generasi Muda Milenial Zaman Now mengerti tentang sejarah Bangsanya, yang mungkin tidak mereka dapatkan dari sekolah“, jelas Serma Agus Wahyudi Asmana.
Sementara letak Tugu tersebut berada di tengah sawah dan Akses menuju tempat Tugu Pelor Jalannya memang belum beraspal, berupa pematang sawah (galengan). Banyak yang berharap pemangku wilayah setempat agar diberi akses yang lebih luas dan mudah. Hal ini bisa dijadikan tempar wisata edukasi, reliji dan gemblengan mental dari Generasi Muda untuk menanamkan Rasa Nasionalisme dan agar tetap setia pada Pancasila.(JiS: N.SoN/***)